These Past Few Days

Hello gue lagi di Bandung, di kamar kakak, pake masker lumpur

dingin dan geli

Malam ini malam tahun baru, gue dan Mbe ada di kota yang sama tapi most likely ngga bisa tahun baruan bareng, darn it :--(

Oh yeh since there's so many post about TeSIS already, i don't think writing about that from my point of view will be amusing for anyone.
...But on personal note, I'd like to tell you that I left my favourite glasses on the bus. Managed to get it back, though. Thanks to my very kind and helpful mother, and to Allah of course :-)

I have some kind of agony lately. I miss my boy so much it kind of hurts. We're so near yet distant at the same time. And I don't know how it happened but we got into some kind of word fight cause we missed each other (huh?)
Hm right shit happens.
Je vous manque, mon cher

And yesterday I met a friend I know through cyberspace. And my sister's boyfriend. And a friend of the friend I know through cyberspace. Had some fun, watching The Spirit (which was funny--in a weird way) then went on to a karaoke station. Being the youngest in the clique I kept on getting taunted, especially by that boyfriend of my sister grrr i'll revenge. Nice people in overall, though.

Aaaah new year's eve, why should you be so special? Making all people with no appointments feel desperately lonely (or maybe not).

Have fun with your last day of 2008!

Men, Women, and What Makes Them Different

A friend of mine once said :
"Women love men gradually from 0% to 100%
While men love women counter-wisely, from 100% to 0%"

I felt sort of terrified first time he said so, cause deep down inside--somehow--that rings kind of true. And right. And precise.
Decided to take a glimpse of faith and see things as they go, though :-D


Anyways, is that quote true? What do you think?

Early Days of This Week

Just want to write a few quick daily journals here since I had very pleasant days this Monday and Tuesday :--)

Monday,
The sun shone, and I went to Senayan with me Boy :--D
Had lunch at Sushi Tei. I ordered my favourite crispy roll. The good thing was I had plenty of money left for the rest of the month so I could order anything (until my tummy says enough) I want! Mbe was enjoying his Beef Katsudon (If I'm not mistaken), but having to tackle some problems to finish the Salmon Maki.

Mbe is okay when the topic of the talk comes to the past, and I find that pretty cool. So we talked about his Junior High time. Some surprising stories, but being able to laugh and really felt that those are on the past made me glad :-)

Then we went to the cinema, decided to watch Quarantine after casted some other movies that were playing. The movie is a whack anyways, couldn't let go of Mbe's arm since I needed to squeeze on something to put the tense off everytime the thrill took place. He even canceled going off to the toilet for me, for Merlin's beard! How sweeter could a boy be? (K)

Mbe had a terrible headache on our way home. I put a lot of effort to stay silent since he found my rarely-happened big mouth kinda difficult to answer. Still managed to took some pictures though B-)

(My face's weird, I know. But he's smiling anyways)

It was a great day out, I had a lot of fun and he said I looked pretty hehehe

Then the night came and fuck yeh I couldn't help myself to sleep since everytime the eyes were closing that horrible images from Quarantine started to take action arrrgh.
I ended up sleeping at one. With the lights on.
How pathetic.


Tuesday,
I had a meeting with people of Yearbook Committee. Ended up with having lunch at Sushi Tei (again) so I ordered my favourite Crispy Roll (again)

All of us were such camwhores....


There are two-hundred-something others on Aiden--my phone and Mox--my PC (not to mention the ones that aren't taken with Aiden...) but I think uploading four here is enough.

Mbe said he will come once I got home before six, and I were home at four so yeah he came. Actually he was having a course at six but we were having such quality time that he skipped the course and spend some more time with me.

Maybe sounds bad, but truthfully, for some and other personal reasons, I'm really glad he stayed.

And now once again the night came. I don't know if that fuckin Quarantine still have its effects once I try to sleep but hell I'm gonna give it a shot.

Good night and have a nice week! (L)

Past-Time Writing

D:\nuu\DISGUSTING THINGS
Date Modified : Monday, February 12, 2007, 2:24 PM

Usaha Yang Membuahkan Hasil
Aku bukanlah orang yang pandai memasak. Aku buta kalau sudah menyangkut urusan dapur. Spatula, pisau sayur, pisau buah, pisau roti, talenan, penggorengan, terkadang aku lupa benda seperti apa yang memiliki nama-nama itu. Bisa dipastikan, semua makanan yang kumasak memiliki rasa yang aneh. Terkadang terlalu pedas, terlalu manis, terlalu asin, dan sebagainya.

“Kamu itu perempuan. Kalau nggak bisa masak, nanti suami kamu makan apa?” ujar Ibuku khawatir memikirkan kehidupan rumah tanggaku nanti.

“Ya makan nasi. Namanya juga orang Indonesia, makannya nasi dong,” jawabku tidak terlalu peduli. Terkadang memang pikiran Ibuku terlalu jauh. Aku masih SMP, beliau sudah memikirkan hal-hal semacam ini.

“Masak nasi pun kamu tidak bisa. Ini tidak boleh dibiarkan. Sebagai Ibu yang baik, Mama harus bertanggung jawab. Mama akan mengajari kamu cara memasak!” Ibu terdengar antusias.

“Nanti sayang bahan-bahannya Ma,” dalihku, padahal sebenarnya aku malas. Entah sudah berapa kali Ibu berniat baik mengajariku, tapi hasilnya begini-begini saja.

“Jangan banyak alasan! Ayo ke dapur!” Ibu menarik tanganku, membuatku hanya bisa pasrah diseret ke dapur.

Kalau ada pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, aku kurang setuju. Lihat saja, Ibuku sangat pandai memasak. Hampir semua makanan bisa beliau buat. Bahkan keluarga kami membuka usaha katering kecil-kecilan, tentu saja karena keahlian Ibu dalam bidang kuliner. Sedangkan aku? Seperti yang Ibu bilang tadi, memasak nasi saja tidak bisa.

Keadaan dapur saat kumasuki sangat rapi. Semua barang teretak pada tempatnya. Celemek kesayangan Ibu tergantung di dinding, di sebelah celemek yang biasa kupakai saat diajari Ibu memasak. Piring-piring yang baru di cuci sudah tertata rapi di rak, begitu juga dengan wajan yang dipakai Ibu untuk membuat sarapan tadi pagi. Di sekitar kompor tidak terdapat apapun. Ibu memang orang yang menyukai kebersihan dan kerapihan. Setiap bahan yang telah dipakai memasak, akan langsung beliau kembalikan pada tempatnya.

Tapi aku ragu apakah saat aku keluar nanti dapur masih dalam keadaan sebersih ini. Setelah memakai celemek, Ibu memerintahkan padaku untuk mengambil sayuran dan beberapa potong sosis dari dalam kulkas. Rencananya kami akan membuat nasi goreng yang menurut Ibu cukup mudah dipelajari oleh pemula sepertiku.

Setelah setengah jam berkutat di dapur, akhirnya nasi goreng buatanku selesai. Waktu yang cukup lama untuk membuat sepiring hidangan makan siang. Saat Ibu menyuruhku mencicipinya, aku ragu.

“Itu kan masakan kamu, kok jadi Mama yang harus mencoba?” itu alasan Ibuku saat kuminta beliau mencobanya terlebih dahulu.

Aku tidak bisa melawan lagi. Aku menggunakan sendok untuk mengambil nasi yang telah kuolah sedemikian rupa dari piring. Uap panas keluar dari kumpulan nasi itu. Kalau dari wanginya, nasi goreng buatanku sepertinya enak. Tapi mengingat pengalaman sebelumnya, aku tidak terlalu yakin akan itu.

Setelah berdoa dalam hati, kumasukkan sesendok nasi itu ke mulutku. Aku mulai mengunyahnya, dan perlahan rasanya mulai keluar. Wah, ternyata rasanya enak!

“Enak Ma, enak!” seruku sambil mengambil suapan kedua.

“Sini, Mama coba,” ujar Ibuku sambil merebut sendok di tanganku. Lalu setelah mencobanya, beliau berkomentar, “Iya, enak. Benar kan, kalau sering-sering latihan, lama-lama pasti bisa!”

“Iya juga, ya,” aku kembali memakan nasi gorengku, merasa sangat senang di dalam hati. Ternyata perjuanganku selama setengah jam di dapur tidak sia-sia. Aku bertekad dalam hati untuk terus belajar memasak, agar tidak kalah pandai dengan Ibuku.

Walaupun telah gagal berkali-kali, ternyata tidak ada salahnya terus mencoba. Suatu saat, usaha yang kita lakukan pasti membuahkan hasil.


Nurul Fithria L.
#35/IX-C


Coba lihat nama foldernya--itu folder tempat gue menyimpan segala tugas sekolah yang membutuhkan teknologi macam komputer untuk mengerjakannya. Iya, ini tugas mengarang bebas Bahasa Indonesia yang gue temukan baru saja saat lagi iseng-iseng explore hard drive-nya Mox--PC gue. Agak aneh ya, udah kelas sembilan tapi tulisannya kaya bikinan anak SD.

...Tapi bikin senyum-senyum sendiri :--D

Catatan Harian Biasa

Hari ini hari terakhir remedial semester, yang artinya gue sudah benar-benar selesai dengan segala perkara yang menyangkut laporan pertanggung jawaban semester ini.

Entah kenapa rasanya makin ke sini jadi makin susah bangun pagi. Gue yang biasanya bangun pagi antara jam 4.45-4.55, tadi pagi bangun jam 5.10. Dan bukannya merasa terlambat, malah melanjutkan mandi dengan santai, cenderung tidak merasa akan terlambat (terlambat menurut gue itu nyampe lewat dari jam 6.15 di sekolah).

Sampe di sekolah jam 6.30, sekolah juga masih sepi. Jam 7.00-9.00 jadwalnya remedial kimia, gue sialnya ikutan, tapi selesai lebih cepat satu setengah jam dari yang dijadwalkan. Bosen, laper dan perut rasanya perih karena belum sarapan. Mau makan chicken cheese kesukaan, tapi kantin sekolah lagi bau kambing berhubung warga sekitar (penjual kambing) menyambut datangnya Idul Adha dengan begitu antusias. Pernah sekali gue paksain makan di sana saking ngga tahannya, tapi akhirnya makanan gue malah ngga habis dan jadi mubazir. Akhirnya tanpa membeli makanan gue dan Naila santai-santai sebentar di perpustakaan, nungguin jam 9.00 karena Mesis--subsie gue--mau ngadain rapat mengenai kaderisasi, takitri, dan buku tahunan.

Jam 8.30 kita keluar dari perpustakaan, ke xi ipa h buat ikutan rapat. Ngomongin ini itu, tiba-tiba Mbe nelepon dan ternyata dia telah melanggar tata tertib karena lupa (tidak) memakai ikat pinggang. Kebetulan dia sedang remedial saat itu, dan nampaknya pengawasnya tidak mengizinkan dia mengerjakan soal sebelum memakai ikat pinggang. Terus akyu pinjemin deh.

Pas lagi rapat, terjadi sesuatu yang menyebalkan.

P : (memisahkan jari telunjuk dan tengahnya sehingga membentuk huruf V) Tos deh!
N : (men-tos telapak tangan tersebut)
P : ting ting ting ting (membuka-tutup bentuk V tersebut)
N : Hahahahaaa
P : Eh eh eh (memanggil anak lain) Tos deh!
N2: (Tos)
P : ting ting ting ting
N2 : ....?
N : Hahahaha lucu banget yaa
N2 : Nggak ngerti...
N : sama gue sama gue (mau mencontohkan sama P untuk N2)
P : Tos deh!
N : (men-tos)
P : Lah ngapain lo?
N : *dalam hati: (insert curses here)*

Mungkin sebenarnya tidak semenyebalkan itu tapi entah kenapa rasanya menyebalkan sekali saat itu sampai malas bicara dan Mbe ngajakin pulang ya udah gue pulang aja sekalian udah bete juga kan. Pulangnya sama Mbe, tiba-tiba ada Gerin ikut masuk ke mobil bikin bingung.

Mb : Nanti aku mau pulang ke rumah jam 2 pagi, terus pergi lagi.
N : Loh ngapain?
Mb : Mau mengelilingi Jakarta delapan kali.
N : Hah?
Mb : Iya.
N : Beneran?
G : Kenapa cewek suka nanya 'Beneran?'
N : Kenapa cowok suka nanya 'Kenapa cewek suka blablabla?'
Mb : Nggak ah, emang aku suka gitu?
G : Iya, nggak ah
N : ...Curang nih dua lawan satu

Terus di jalan mobilnya Mbe pas sekali berada di belakang mobilnya Uta, jadi Mbe rese gitu klakson-klakson dan mepet-mepet ke depan. Abis itu Utanya ngebut mau kabur, di kejar sama Mbe abis itu di klakson-klakson lagi sampai akhirnya Uta kesal dan mengeluarkan jari tengahnya keluar jendela. Ini menghibur deh seru ngeliat Mbe juga Gerin ngga jelas gitu ketawa-ketawa padahal di F-in orang, jadi ikutan ketawa deh.

Abis sampe rumah, gue bete sekali. Hari ini nyokap lagi training ke luar kota jadi di rumah ngga ada orang sampai besok malam. Seperti waktu bebas yang terpaksa dihabiskan dengan sia-sia sendirian. Kirain bisa main ke mana gitu sama Mbe, apalagi hari ini lagi weekend, ternyata Mbenya ada basket.

Sebenarnya pas di sekolah ada dua ajakan nonton, yaitu dari Naila dan Tara, tapi hari ini gue nggak bawa uang ke sekolah jadi dengan pertimbangan apapun tetap saja gue nggak bisa ikutan. Ya udahlah sabar aja Nuu, terus gue cuci muka ganti baju dan tiba-tiba yuhu ada orang sms ngajakin jalan. orang itu adalah Dhika. Sebenarnya keuangan gue lagi buruk, apalagi kalo jalan sama Dhika berarti harus pake taksi bolak-balik DurenSawit-Menteng-DurenSawit. Tapi berhubung mood sudah begitu hancur dan entah udah berapa bulan gue hanya melihat sekolah dan rumah, gue memutuskan untuk ikut.

Ke Setiabudi, nonton Twilight. Bagus, menghibur. Gue nggak baca bukunya sih ya. Karakter Edward Cullen menarik, fisiknya juga. Awal muncul agak aneh gitu sih keliatannya, di tengah film baru feromonnya keluar beneran.

Selesai nonton udah jam setengah 6, sebenarnya gue punya curfew--sebelum maghrib harus udah ada di rumah, tapi karena nyokap nggak ada gue jadi rada santai. Tapi tetep aja di jalan rasanya gemes, pengen cepet-cepet nyampe rumah. Rasanya cemas dan resah jika belum di rumah tanpa restu resmi dari Ibu, huhu hahaha.

Okelah akhirnya gue sampe rumah dengan selamat.
Sekian catatan gue tentang hari Jumat yang tidak begitu penting ini.

32nd of December

5:50 AM
(Mother entered Nunu's bedroom)
Mama : Nuu, nggak sekolah?
Nunu : (half awaked) Ngga ma
M : Ooh, mama berangkat ya
N : Nggg--
(Mother left)
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu went back to sleep)

6:20 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu went back to sleep)

6:45 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu went back to sleep)

7:13 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu went back to sleep)

7:45 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu went back to sleep)

8:54 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu got up and took a shower)

9:12 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)

9:26 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)
(Nunu typed;
To: #1 Cindero
"Are you aware that today is the first day of December?")

9:30 AM
N : ... (checked her cellphone; no new messages)

9:35 AM
(1 new message
From : #1 Cindero
"Ya ampun maaf ya nuu. Aku stress nih banyak remed. Maaf yaa. Happy 10th aaay muaah")
N : ... *jawdrop* (add some rumbling thunder sound effect here)
(Nunu typed;
To: #1 Cindero
"...Kamu lupa? Okay sama sama ya mbe")

9:38 AM
(1 new message
From : #1 Cindero
"Iyaa maaf banget ya nuu. maaaaaaaf. Kamu ngga dateng ke sekolah?")
N : ...............You should've just lied
(Nunu typed;
To: #1 Cindero
"Aku ngga nyangka mbe, ya ampun. Aku ngga ke sekolah")

9:45 AM
(1 new message
From: #1 Cindero
"Maaf nuuuu, aku minta maaf. Aku lagi bingung ini remed semua")
N: (Though: "Should I mad, should I put up with it, shoud I what?")

9:47 AM
N : ...
(Nunu typed;
To: #1 Cindero
"Hmm yaudah pikirin remed kamu dulu aja mbe, best luck ya")

10:30 AM
Yanti the Househelper : Nuu, mba mau ke rumah Pak Kurdi dulu ya sebentar
N : ... (got up, walked towards the door to lock it up)

10:45 AM
(Bell rang)
N : (thought: "Y's quite quick...")
(N got up, walked towards the door to open it up)
Mbe : Mba mana nuu?
N : ... *jawdrop*
(Sudden rush of such scent of his. Nunu couldn't help it)
N : Pergi. Aku kira mba (thought: "D'uh, should i be mean, should I mad, should I what?")

(They entered the house.
Background music : The Kooks)

(Mbe sat down)
N : (thought: "where should I sit, next to him or what?")
(Nunu sat down next to Mbe)
(Mbe looked at Nunu)
N : ... (Trying not to smile)
Mb : Kenapa nuu?
N : Gapapa

...

N : Kok kamu di sini?
Mb : Kamu ngga bales smsku
N : Hm? Bales kok
Mb : (Checked his cellphone) ...Oh iya
N : (thought: "Ya ampun")

...

N : (looked at Mbe with certain kind of sight)
Mb : Kenapa nuu?
N : Gapapa
Mb : ...Nuuuuuuuuu~
N : Hmm? (Thought: "You are angry Nuu, you arrrre")
Mb : Aku pusing nih banyak remeeeed huhu (leaned upon Nunu's shoulder)
N : ... (caressed Mbe's back) sabar ya Mbe..
Mb : Hmmmm
N : ... (Suddenly got up) Woooo mbe woooo!
Mb : (Surprised?) (pulled Nunu back) Aaaa nunuuu
N : Aku kan marah wooo!
Mb : (laughed)
N : ............................. (Thought: "I lose.")

______________________________


D'uh the point is, at the end of the day it always came back to you. I don't understand how staying mad at someone who has done something obviously-worth-staying-mad-at can be this hard. I suck real bad when it come to you aren't I.

...Yet I'm glad I have you.
Happy 10th month, mon cher