Mimpi Buruk

Kalau kubilang butuh,
Apa kau mengerti?
Makna butuh buatku
Jauh lebih dalam dari yang kau kira
Makna butuh buatku
Jangan kau samakan
Dengan milik orang lain
Karena aku tidak sama
Dan tidak akan pernah sama

Tapi biar apapun kau kata
Ironisnya aku tetap butuh,
Butuh kau untuk penuhi butuhku
Kalau kaupun tidak bisa,
Siapa lagi yang mungkin kuharap?

Kosong?

Kalau kuucap kecewa,
Kau marah?
Apa daya sih?
Aku bingung
Mau gila

Siapa yang peduli?

26/10/2008; 9:13 PM
NFL-

While Bed's Calling.....

You know,
There are few people, very few people
That you should not ever treat wrong

It takes a lot to know the names
Since at this point,
Mistakes have a pretty great chance to be made
For those, you may have your world falling apart

Yet don't you forget the plunder
For you may also name them true
Even if the chances are as slim as Nicole Richie

But don't you trapped in your quandary for far too long
Cause after all those are names of creatures
Them who have tears,
And heart

...Which may not be that good at handling thrust.


20/10/2008; 11:12 PM
-NFL

Aduh Aneh


R : "Ih kacamata apaan sih nih!" (Mengambil kacamata di meja, yang notabene adalah punya N)
N : "...." (Melihat R dengan tatapan ya-kalo-tertarik-ngaku-aja-sih tapi R keburu mencoba memakai benda itu ke kepalanya tapi ya dasar emang agak-agak kurang segaris anaknya, dia memakai kacamata itu dengan lensa berada di belakang kepalanya)
H : "Aduh kasian banget kacamata lo kena ketombe."
N : "Hah kok gitu?"
H : "Iya si R kan ketombean tau."
N : "Hah lo ketombean R?"
R : "Daripada lo kutuan, lebih parah."
N : (dalam hati: "Woh berarti bener kotembean")
P : "...." (memperhatikan dengan senyuman yang gue bingung mau ditulis kaya gimana biar tergambar)
N : "Yaaah ketombean hahahahaha, sini balikin kacamatanya!" (Menyambar kacamata dengan kasar)
P : "Heh jahat looo..." (Dengan nada santai agak mau ketawa dan sambil tersenyum [??])
R : "...." (menampakkan ekspresi tokoh antagonis di sinetron-sinetron yang sedang merasa terinjak dan kesal karena tokoh utama dibela oleh tokoh protagonis atau cowok ganteng yang diperebutkan)
N : "Hahahaha ketombeee..." (Sebenernya N bukan mentertawakan ketombenya, tapi menertawakan gaya R yang udah pol banget nyolotnya tapi ternyata ketombean [??])
P : "...." (Kembali dengan senyuman agak aneh yang tadi)
N : "P, R ketombean P! Hahaha" (Asik sendiri, duh dasar deh)
P : "...." (tidak bereaksi, terus senyum-senyum)
N : "...?" (Mulai mempertanyakan maksud senyuman tersebut)
P : "...." (Masih teteeep aje begitu)
N : "...Eh jangan-jangan lo juga ketombean."
P : "Eh uh ah eh ah." (Salting)
N : "Huahahahahahahaaaaaa."
P : " Uh eh ah eh eh." (Sebenarnya gue lupa P bilang apa)
N : "Aduh hahahaha nanti gue taro blog ya P."
P : "Eh uh ah eh uh." (Gue masih lupa dia bilang apa)

Yah mungkin N terlihat jahat sekali tapi ngga kok, sebenarnya subjek tertawaan N di sini bukan ketombenya, tapi tingkah R dan P yang begitu lucu, apalagi kalau kalian benar-benar mengenal 2 oknum tersebut di dunia nyata. It's okay to have ketombe, pake selsun aja bok hohoho

A Love That Will Last...

I want a little something more
Don't want the middle or the one before
I don't desire a complicated past
I want a love that will last

Say that you love me
Say I'm the one
Don't kiss and hug me
And then try to run
I don't do drama
My tears don't fall fast
I want a love that will last

I don't want a just a memory
Give me forever
Don't even think about saying good-bye
Cause I just want one love to be enough
And remain in my heart till I die

So call me romantic
I guess that's so
There's something more that you oughta know
Oh I'll never leave you
So don't even ask
I want a love that will last

I don't want a just a memory
Give me forever
Don't even think about saying good-bye
Cause I just want one love to be enough
And remain in my heart till I die

So there's just a little more that I need
I wanna share all the air that you breathe
I'm not the kinda girl to complicate the past
I want a love that will last........

-Renee Olstead

Being Emotional


"Woman is very much an emotional creature."

Itu kata buku ilmiah yang gue baca pas kelas sepuluh, disuruh Pak Edi--Guru Bahasa Indonesia. Dan gue setuju sama kalimat itu sejak pertama kali baca, karena dilihat dari tingkah laku men-women pada umumnya aja udah keliatan, yang mana yang lebih cenderung make kepala keteimbang hati dan sebaliknya.

Mengalami ledakan-ledakan emosi, kadang rasanya kayak being completely a teenager. Freak tapi ya iya bener, karena pada saat-saat emosi gue terlalu stabil bukan nggak pernah gue ingin sesuatu untuk metrigger ledakan ringan, but mostly in good ways sih -___-

(taken from here)

Gue adalah orang yang sangat memakai emosi. Emosi gue terlalu beragam, dan gue adalah too much of an idealist dalam memandang bagaimana seharusnya bersikap dengan memakai ataupun menghadapi emosi. Dan secara tidak sadar mungkin gue sudah berasumsi bahwa semua orang juga memakai cara pandang itu, which i have just realised lately, is totally a no.

Tapi gue nggak bisa tegas soal emosi, karena dalam menyampaikannya saja mengalami masalah; gagap, salting, bingung, yang akhirnya berujung pada ketidaksempurnaan, hilangnya satu atau dua atau malah banyak makna dari emosi itu sendiri dan kemudian membuat diri sendiri merasa menyesal. Saying, "Aaah I shouldn't have said anything about this," karena lagi-lagi gagal, tapi begitupun tetap selalu mencoba untuk sharing tiap terjadi konversi drastis terhadap emosi.

Sampe sekarang juga gue heran kenapa susah banget bagi gue untuk mengekspresikan emosi, yang padahal gue tahu kepada siapa gue mencoba mengekspresikannya--orang-orang yang gue tahu pasti akan mendengar.

Mungkin gue takut.
Takut nggak atau salah dimengerti,
Takut pedapat orang lain,
Takut salah dalam beremosi--weird, I know.

Yang kontradiktif dari semua ini, gue mudah melupakan emosi. Mudah diubah mood-nya, mudah diubah pikirannya tentang apa yang wajar ditanggapi dengan emosi mana yang tidak, mudah dibuat merasa bersalah karena beremosi.

Strees gue bisa hilang dengan tindakan yang superduper simpel dan gampang, asal itu tindakan yang benar dari orang yang benar. Dan geram gue juga bisa muncul dengan mudah hanya dengan satu tindakan kecil, kalau menurut sudut pandang idealis gue itu wajar untuk digerami.

Tapi stress dan geram itu lalu mudah juga untuk dikonversi lagi, karena keidealisan gue nggak pernah bersifat atau bernilai mutlak, terlalu banyak cabang dari kemungkinan aksi manusia berkat ke-kompleks-an cara berpikir dan merasa mereka dan nggak jarang cabang satu dengan yang lain hanya memiliki sedikit perbedaan saat efek yang diberikan bisa jadi cukup besar perbedaannya. Tricky, quite tricky.

......Emosi.
Pernah kebayang, gimana hidup tanpa emosi?

No School Today

...No, not because the holiday got prolonged.

Unfortunately, I'm sick. My tummy go all mad, and so does my throat. Well no wonder, since I only eat once a day since Friday and not to mention my I-have-to-drink-Cola-or-else-I-will-feel-dread thingy that I don't think I have to tell you in details, again.

And now I don't think I can finish my lunch, they refuse to be eaten by me. They hate my tummy. Evil.

Oh there's this one habit I always do every time I don't go to school while everyone does. I watch the hour as I picture what they're doing at school. And that's what I'm doing since half past six in the morning, today.

Truth be told, I'm glad I didn't go to school today. You know those days when you stay at home but when the evening comes you'll be thinking like "Oh I should have gone to school," cause you're ended up bored at home? Ya, well, that's not what I have today.

I received some texts and get-well-soon sayings from friends, they kinda cheered me up. It's always nice to know someone--or some ones--care for you, isn't it? Tee-hee oh and the boyfriend paid a visit at the evening :--D which somehow make everything feels better, at ease.

And so the night comes down, where tomorrow will come shortly after, and I'll most likely go to school. I hope tomorrow's schooling will be better that my home-rest today.

How was your day, people?